Situ Gintung
Kawasan wisata Situ Gintung ini mempunyai keanekaragaman flora dan fauna. Yang menjadi ciri khas adalah berupa Ikan Beloso. Aktifitas yang dapat dilakukan pengunjung antara lain olahraga, memancing dan berperahu. Fasilitas yang ada pada saat ini adalah rumah makan, perahu layer, motorboat, taman rekreasi, lapangan tennis, kolam renang dan pondok wisata.
Sebelum tanggul Situ Gintung jebol masyarakat Jakarta dan Tangerang mengenalnya sebagai tempat wisata alam yang menarik dan murah.
Lokasinya juga tidak terlalu jauh, yaitu di wilayah Cirendeu, Kecamatan Ciputat, tepatnya di belakang kampus Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Tempat wisata ini dikenal dengan pemandangan danau seluas sekitar 21 hektar, lengkap dengan pepohonan tinggi di sekelilingnya.
Di sana tersedia kolam renang, wisata kuliner, hingga arena outbound.
Tidak diketahui kapan bendungan ini dibangun, namun beberapa laporan menyebutkan tanggul itu dibangun tahun 30-an, oleh pemerintah kolonial Belanda.
Namun di balik keindahan itu, danau Gintung dilaporkan terus mengalami pendangkalan, setidaknya begitulah data Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane.
Tanggul yang jebol
Hujan lebat menyebabkan tanggul terkikis
Semula luasnya 31 hektar, belakangan tinggal 21,4 hektar.
Kapasitas tampung danau itu memang sekitar 2,1 juta meter kubik, tetapi hujan deras mulai Kamis sore hingga malam, menyebabkan danau tidak lagi mampu menampung air.
Laporan media menyebut sekitar satu juta meter kubik air terpaksa mengalir melalui bibir tanggul dan pelan-pelan mengikis tanggul.
Dan akibat gerusan air dan rapuhnya bangunan tanggul, menyebabkan bagian bawah longsor, yang berujung jebolnya tanggul itu.
Situ Gintung yang semula diminati masyarakat sebagai tempat wisata, akhirnya berubah menyebabkan bencana.
Sebelum tanggul Situ Gintung jebol masyarakat Jakarta dan Tangerang mengenalnya sebagai tempat wisata alam yang menarik dan murah.
Lokasinya juga tidak terlalu jauh, yaitu di wilayah Cirendeu, Kecamatan Ciputat, tepatnya di belakang kampus Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Tempat wisata ini dikenal dengan pemandangan danau seluas sekitar 21 hektar, lengkap dengan pepohonan tinggi di sekelilingnya.
Di sana tersedia kolam renang, wisata kuliner, hingga arena outbound.
Tidak diketahui kapan bendungan ini dibangun, namun beberapa laporan menyebutkan tanggul itu dibangun tahun 30-an, oleh pemerintah kolonial Belanda.
Namun di balik keindahan itu, danau Gintung dilaporkan terus mengalami pendangkalan, setidaknya begitulah data Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane.
Tanggul yang jebol
Hujan lebat menyebabkan tanggul terkikis
Semula luasnya 31 hektar, belakangan tinggal 21,4 hektar.
Kapasitas tampung danau itu memang sekitar 2,1 juta meter kubik, tetapi hujan deras mulai Kamis sore hingga malam, menyebabkan danau tidak lagi mampu menampung air.
Laporan media menyebut sekitar satu juta meter kubik air terpaksa mengalir melalui bibir tanggul dan pelan-pelan mengikis tanggul.
Dan akibat gerusan air dan rapuhnya bangunan tanggul, menyebabkan bagian bawah longsor, yang berujung jebolnya tanggul itu.
Situ Gintung yang semula diminati masyarakat sebagai tempat wisata, akhirnya berubah menyebabkan bencana.
Comments
Post a Comment